Minggu, 10 April 2011

kupu kupu

Bagaimana jika tiga kehidupan kupu-kupu ini ada dalam satu manusia yang terpandang dan terlihat sempurna, bagaimana jika tidak ada yang menyadari fakta yang ada.
Kuncinya :
malam dia kupu-kupu hitam, siang dia kupu-kupu kuning dan pagi dia kupu-kupu kertas.
Ini faktanya (semoga kalian tidak terkejut) :
Namanya Jepri, seorang gubernur di pagi hari, seorang pelamun di siang hari, seorang pendosa di malam hari.
Ketika pagi dia mengungkap semua dosa orang-orang, membicarakan semua tentang kebenaran, menentang kaum gay dan lesby, membunuh iblis-iblis penggangu, menangkap semua penjahat, menghakimi kesalahan menegakkan kebenaran.
Ketika siang dia menghabiskan waktnya dengan berdiam diri dan mengunci diri didalam kamar, memandangi cermin-cermin yang menempel pada dinding kamarnya-menerawang dirinya sendiri, dan tak mampu mengenali wajah yang ada didalam cermin-cermin. Berpikir berkali-kali untuk mengungkap siapa dirinya sebenarnya, agar dia bisa terbebas dalam benaman siksa jiwa.
Ketika malam dia hanya berjalan dilorong-lorong sunyi menemui seseorang yang seringkali ditemuinya, berhenti didepan orang tadi lalu mencium dengan penuh napsu, menelusuri titik-titik kenikmatan dalam penguasaan setan yang tidak bisa dikendalikannya.
“Anton, aku merasa aku ini seorang yang menyedihkan”. Ucap Jepri sambil menyandarkan kepalanya di dada Anton.
“sudah lah terkadang fakta itu menyakitkan-terkadang fakta itu menyedihkan”. Ucap Anton yang perlahan memeluk Jepri dengan dekapan hangat.
“pagi aku menentang orang-orang seperti ku, siang hari aku berfikir untuk mengatakan semua kejujuran tentang diriku dan kini malam hari aku hanya bisa terlarut dalam hubungan penuh cinta yang tak bisa terasa nyata”. Lalu air mata mengalir pelan dipelipis mata Jepri.

sekian .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar