Minggu, 10 April 2011

kupu kupu hitam



Dua sayap menghempas gelap
Dalam kawat bercengkram kuat
Merintihi hidup lewat puisi air mata
Tapi jiwa dan raga selalu lepas menebar sukma
Kadang pisau serasa tumpul
Malah mati dimakan nasib
Biar hidup palsu terhibur
Nyawa nyata hanya berkedip
Kupu-kupu hitam di ujung kematian
Kematian hati sudah lama dirasakan
Walah hidup dalam bayang-bayang
Menggambar tangis dan penderitaan

by : seriulina :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar